Muhammad Hidayat entrepreneur muda dibalik brand Baleco Clothing

Awal mula kata Baleco

Pada awalnya nama Baleco hanyalah sebuah kata-kata bergurau atau becanda dalam bahasa melayu pelalawan.

Baleco Clothing berdiri di pelalawan, sorek satu tahun 2019, awal Baleco menjadi brand clothing karena didasari oleh Baleco vidgram, yaitu perkumpulan atau komunitas conten creator khusus video instagram yang ada di pelalawan.

Muhammad Hidayat sendiri merupakan founder dari Baleco Clothing, sebenarnya Baleco Clothing ini didirikan oleh tiga orang, Hidayat, Mario dan Ari, hidayat sebagai penggagas ide dan support dana, mario sebagai design dan ari sebagai marketing yang memasarkan produk Baleco.

Deyek, panggilan akrabnya, pemuda kelahiran pelalawan tahun 1998 merupakan mahasiswa di salah satu Universitas Islam yang ada di Riau, deyek juga memiliki beberapa usaha-usaha lain yang berkaitan dengan fashion.

Dari sinilah, ia tertarik membuka bisnis fashion di bidang clothing line, dengan roots yang random dan mengikuti trend fashion yang ada sekarang.

Baleco Clothing mengangkat culture bahasa melayu yang unik dan sering di ucapkan lalu di tuangkan kedalam bentuk design gambar yang di sablon ke baju.

Seperti kata "balam pane, tetangkup, tecampak, balam panang, baleco".

Menurut deyek, clothing line yang mengangkat culture bahasa daerah masih relatif sedikit di indonesia, dan dengan adanya brand dari Baleco Clothing deyek ingin bahasa-bahasa daerah tetap ada dan tak akan punah.

Deyek juga berkeinginan kedepannya clothingan brand lokal lebih di pandang dan di minati. Pesan deyek "Lebih baik pakai brand clothingan lokal tapi original, dari pada pakai brand clothingan luar negri tapi kw/clone".

Sistem Pemasaran
Brand Baleco Clothing dipasarkan melalui media massa instagram, ingin melihat koleksi Baleco Clothing lainnya, cek di instagram https://www.instagram.com/balecoclothing.id/